Gondongan muncul ketika kelenjar parotis mengalami peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus yang termasuk dalam kelompok paramyxovirus. Virus tersebut memiliki kemampuan dengan mudah menyebar dari satu individu ke individu lainnya melalui percikan ludah maupun air liur yang keluar dari mulut atau hidung, sehingga meningkatkan risiko penularan di lingkungan yang dekat.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit gondongan harus ditangani dengan segera dan serius karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang berbahaya bagi penderita.
Komplikasi itu termasuk penyebaran infeksi virus ke otak, yang dapat mengakibatkan masalah serius, serta risiko kehilangan pendengaran. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memahami langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil serta berbagai metode pengobatan yang tersedia untuk mengurangi risiko terjadinya gondongan dan dampak buruk lainnya.
Penyebaran virus gondongan bisa terjadi melalui beberapa cara berikut:
1. Menghirup percikan lendir
Ketika seorang penderita batuk, bersin, atau bahkan berbicara, virus bisa tersebar melalui percikan lendir yang keluar dari mulut atau hidung. Orang-orang di sekitar dapat menghirup percikan ini, yang memungkinkan virus masuk ke dalam tubuh mereka tanpa disadari.
2. Kontak langsung
Kontak fisik dengan penderita, seperti berciuman juga merupakan cara penularan yang efektif. Virus dapat berpindah melalui air liur yang terpapar ketika melakukan interaksi tersebut.
3. Sentuhan pada benda
Virus gondongan mampu bertahan hidup pada permukaan benda yang telah terkontaminasi. Apabila seseorang menyentuh benda-benda tersebut, seperti alat makan atau mainan, kemudian menyentuh hidung atau mulut tanpa mencuci tangan, maka virus dapat masuk ke dalam tubuh.
4. Berbagi alat makan juga minum
Menggunakan alat makan serta minum yang sama dengan penderita juga berpotensi menularkan virus. Air liur yang tertinggal pada peralatan tersebut bisa menjadi sumber penularan bagi orang lain.
Mengingat berbagai cara penyebaran ini, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi gondongan.
Berikit gejala gondongan yang perlu diwaspadai:
Gejala gondongan umumnya akan muncul selama 12 sampai dengan 25 hari setelah terinfeksi virus. Gondongan sendiri ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis serta gejala penyakit infeksi.
1. Mengalami pembengkakan pada pipi, ini bisa terjadi hanya pada satu sisi atau bahkan di kedua sisi, ini merupakan akibat dari pembengkakan kelenjar parotis.
2. Anda akan merasakan nyeri sendi pada tubuh.
3. Selain itu, nyeri pada perut juga akan muncul yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada tubuh.
4. Mudah lelah menjadi salah satu gejala yang perlu diperhatikan pada gondongan.
5. Gejala gondongan lainnya berupa hilangnya nafsu makan, ini mengakibatkan porsi makan dan niat untuk menyantap makanan berkurang dari hari-hari biasanya.
6. Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan juga menjadi salah satu gejala gondongan.
7. Apabila terjadi demam hingga 39 derajat celcius maka perlu berhati-hati. Ini menjadi salah satu gejala dari penyakit menular gondongan yang terjadi pada manusia.
8. Mulut menjadi kering juga menjadi tanda atau gejala dari gondongan.
9. Sakit kepala muncul menjadi salah satu tanda gejala penyakit ini.
Walau begitu untuk beberapa penderita, gejala gondongan dapat lebih ringan atau menyerupai gejala pilek. Beberapa penderita bahkan tidak mengalami gejala.
Cara mengatasi gondongan
Apabila sistem imun penderita berfungsi dengan baik, maka penyakit gondongan umumnya dapat sembuh secara alami dalam waktu satu sampai dengan dua minggu. Supaya membantu meredakan gejala dan ketidaknyamanan yang muncul selama masa sakit, langkah berikut bisa dilakukan.
1. Pilihlah makanan yang lunak
Mengonsumsi makanan yang lunak sangat disarankan bagi penderita, agar mereka tidak perlu mengunyah terlalu banyak, karena mengunyah terlalu banyak dapat memperparah ketidaknyamanan di area rahang serta pipi yang bengkak.
2. Konsumsi pereda nyeri juga demam
Konsumsi obat pereda demam dan nyeri seperti ibuprofen maupun paracetamol untuk membantu mengurangi gejala seperti demam dan nyeri, sehingga membuat penderita merasa lebih nyaman selama masa pemulihan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter saat ingin mengonsumsi obat atau melakukan tindakan medis.
3. Memastikan istirahat cukup
Penting bagi anda untuk memberikan tubuh waktu agar dapat pulih dengan cara cukup tidur serta istirahat. Ini sangat membantu sistem imun bekerja lebih efektif dalam melawan infeksi.
4. Minum air putih yang cukup
Menghidrasi tubuh dengan meminum banyak air putih sangat dianjurkan. Tidak hanya menjaga keseimbangan cairan pada tubuh, tetapi hal ini juga dapat membantu meredakan tenggorokan serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
5. Kompres pada area yang bengkak
Mengompres bagian yang bengkak menggunakan air hangat maupun air dingin dapat membantu mengurangi rasa sakit serta peradangan ketika gondongan. Kompres hangat dapat meningkatkan sirkulasi sedangkan kompres dingin dapat mengurangi bengkak yang ada.
Dengan melakukan langkah berikut penderita gondongan dapat mengatasi gejala yang muncul dan membuat proses penyembuhan lebih baik.
Pencegahan penyakit gondongan:
Lebih baik mencegah daripada mengobati, pepatah tersebut dapat dilakukan untuk menghindari terserang penyakit gondongan pada diri. Ini dapat dicegah melalui cara seperti pemberian imunisasi MMR, yang merupakan singkatan dari campak, gondongan, dan rubella, kepada anak-anak.
Vaksin MMR ini dirancang khusus agar dapat melindungi sistem kekebalan tubuh dari ketiga penyakit tersebut, termasuk gondongan yang dapat menimbulkan komplikasi serius.
Imunisasi MMR wajib diberikan kepada anak sebanyak dua kali, yaitu ketika mereka mencapai usia 18 bulan dan kemudian diberikan sekali lagi ketika mereka berusia antara 5 sampai dengan 7 tahun.
Tetapi, apabila dosis pertama tidak dapat diberikan pada usia 18 bulan, maka vaksin tersebut masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun, sehingga tetap memberikan kesempatan untuk mendapatkan perlindungan.
Apabila belum menerima vaksin MMR pada masa kanak-kanak, maka terdapat kemungkinan untuk mendapatkan vaksin tersebut ketika dewasa. Pemberian vaksin MMR bagi orang dewasa juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi terpapar virus penyebab gondongan.
Cara lain untuk mencegah penyakit gondongan dapat dilakukan melalui beberapa langkah berikut.
1. Menghindari berbagi peralatan pribadi
Sebaiknya anda tidak berbagi peralatan mandi maupun alat makan dengan individu yang terinfeksi penyakit gondongan. Hal ini agar dapat mengurangi risiko penularan virus melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi air liur penderita gondongan.
2. Menerapkan etika batuk
Penting bagi anda untuk menerapkan etika batuk dengan cara menutup mulut maupun hidung menggunakan tisu ataupun saputangan ketika batuk maupun bersin. Tindakan tersebut tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga melindungi orang-orang yang ada di sekitar anda dari kemungkinan terpapar virus yang dapat tersebar melalui percikan ludah.
3. Cucilah tangan secara rutin
Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. Kebiasaan ini dapat membantu untuk menghilangkan kuman serta virus yang mungkin menempel pada tangan setelah berinteraksi dengan benda-benda di sekitar maupun setelah kontak dengan orang lain.
Dengan mengikuti sejumlah langkah pencegahan tersebut, anda dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan gondongan serta melindungi kesehatan diri serta orang lain yang ada disekitar anda.