Setelah menyelesaikan pendidikan di AKIP, Ashari memulai karier di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulawesi Selatan. Ia pernah bertugas di Lapas Kelas 1A dan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas B.
Kemampuan dan integritasnya semakin dikenal ketika memimpin Lapas Narkotika Kelas 1A di Kabupaten Gowa, di mana ia berhasil menunjukkan kepemimpinan yang efektif dan penuh tanggung jawab.
Kemudian, Ashari ditugaskan sebagai Kepala Sub di Rutan dan dipindahkan ke Kanwil Kemenkumham Sulsel. Selanjutnya, ia dipercaya menjadi Kepala Rutan di Kabupaten Pangkep sebelum akhirnya menjadi Kepala Lapas Kelas IIB Takalar.
Selama lebih dari dua tahun di Lapas Takalar, Ashari dikenal sebagai sosok yang mampu menjaga kedisiplinan tanpa menimbulkan sisi negatif di lingkungan kerjanya.
Selama memimpin di Lapas Takalar, Ashari dianggap sebagai pemimpin yang ramah, humoris, dan bertanggung jawab. Munawir, Humas Lapas Takalar Kelas IIB, menggambarkan bahwa kepemimpinan Ashari membawa banyak perubahan positif di lembaga tersebut.
“Itu bisa dilihat dari perubahan yang dialami Lapas Takalar sejak ia memimpin, baik dari segi fasilitas layanan maupun citra Lapas Takalar,” ujar Munawir.
Ashari dikenal sebagai pemimpin yang terbuka terhadap setiap masukan untuk kemajuan organisasi.
Mursadi, bendahara Lapas Takalar, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Ashari, menyebutnya sebagai pemimpin dengan integritas tinggi yang menjadi panutan bagi bawahannya.
“Beliau orangnya humoris tapi disiplin, mampu mencairkan suasana dan sangat menyayangi bawahannya, serta mampu membuka komunikasi dan menciptakan ide-ide yang brilian,” ungkap Mursadi.
Selain dikenal sebagai pemimpin yang baik, Ashari juga merupakan sosok yang religius. Ia kerap mengajak stafnya untuk merenungkan nilai-nilai keagamaan, khususnya Islam, melalui diskusi yang mendalam. Sikap religiusnya ini membuatnya menjadi figur yang dihormati dan dikagumi di Lapas Takalar.
Kepindahan Ashari ke jabatan baru sebagai Kepala Bidang Pembinaan Informatika di Kanwil Kemenkumham Sulsel akan meninggalkan kesan mendalam bagi banyak pihak di Lapas Takalar.
Dedikasi, komitmen, dan kepribadiannya yang tulus dalam memimpin telah memberikan dampak positif yang akan terus dikenang sebagai contoh kepemimpinan yang baik di lingkungan Kemenkumham Sulsel. Bawahan dan koleganya merasa kehilangan sosok pemimpin yang mampu menginspirasi dan membawa perubahan nyata di lembaga yang dipimpinnya.