Ia menyebutkan bahwa aset BUMD merupakan milik masyarakat yang harus dikelola secara transparan dan bertanggung jawab demi meningkatkan kepercayaan publik terhadap Pemkot Makassar.
“Akuntabilitas adalah kunci dalam pengelolaan aset BUMD karena aset tersebut sejatinya milik masyarakat. Kami ingin agar masyarakat bisa melihat bahwa aset ini dikelola dengan baik dan transparan,” ujarnya, Selasa (29/10).
Irwan juga menyoroti pentingnya peran strategis BUMD dalam mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan pengelolaan yang tepat, BUMD diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian kota.
“BUMD yang dikelola dengan baik dapat menjadi penggerak ekonomi dan meningkatkan PAD Kota Makassar,” jelasnya.
Selain menekankan transparansi, Irwan menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam pengelolaan aset BUMD untuk mempertahankan keberlanjutan dan daya saing di tengah dinamika bisnis yang terus berubah.
“Inovasi adalah salah satu kunci bagi BUMD untuk beradaptasi terhadap tantangan zaman dan tetap kompetitif,” tambahnya.
Irwan berharap FGD ini menjadi wadah bagi para peserta untuk bertukar ide dan strategi dalam mengatasi tantangan pengelolaan aset di lingkungan BUMD.
“Kami berharap FGD ini dapat merumuskan kebijakan yang mendukung pengelolaan aset secara profesional dan transparan,” katanya.
Dalam sesi diskusi, peserta diberikan kesempatan untuk berbicara langsung dengan narasumber mengenai berbagai isu, termasuk optimalisasi aset, manajemen risiko, dan pentingnya sistem pelaporan yang akuntabel.
Melalui diskusi ini, diharapkan BUMD dapat menerapkan solusi nyata yang mampu meningkatkan profesionalisme dan efisiensi dalam pengelolaan aset daerah.