Beberapa wilayah yang teridentifikasi rawan banjir meliputi Kecamatan Panakkukang (Kelurahan Panaikang, Tallo, Pandang), Kecamatan Manggala (Kelurahan Manggala, Tamangapa, Antang, Batua, Bitoa, Borong), Kecamatan Biringkanaya (Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, Berua, Laikang, Sudiang, Pai), dan Kecamatan Tamalanrea (Kelurahan Tamalanrea, Tamalanrea Jaya, Kapasa, Kapasa Raya).
Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyatakan bahwa meskipun hujan terus mengguyur, situasi di lapangan masih terkendali.
“Hasil pemantauan Tim Kaji Cepat BPBD pada 7 Desember menunjukkan bahwa wilayah tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan tim pengungsi untuk memastikan respons cepat di lapangan.
Selain itu, BPBD Makassar telah menyiapkan sejumlah alat pendukung, seperti dua unit perahu karet, empat unit dayung, 41 rompi pelampung, dua ban pelampung, dan 41 helm pelindung.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Ia meminta warga mengamankan dokumen penting, memastikan instalasi listrik aman, dan menghindari pohon besar saat terjadi angin kencang.
“Mari kita berdoa bersama agar semua tetap terkendali dan risiko bencana dapat diminimalkan,” ujar Danny, sapaan akrabnya.
Layanan tanggap darurat 24 jam melalui Call Center 112 dan Pusdalops BPBD Makassar di nomor 0811-4171-112 disediakan untuk masyarakat yang terdampak cuaca ekstrem. Dengan persiapan ini, pemerintah berharap risiko bencana dapat dikelola dengan baik.
Selain banjir, pohon tumbang menjadi hal yang turut diantisipasi saat musim hujan melanda, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar mencatat sebanyak 67 pohon tumbang terjadi dengan cakupan luas area 0,24 hektar.
Angka ini naik drastis dari bulan sebelumnya yaitu sebanyak 20 pohon tumbang dan 0,07 hektar luas area pada Oktober 2025.
Kepala Bidang Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Taufiq Djabbar, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah pohon tumbang yang sering terjadi, terutama saat hujan deras atau cuaca ekstrem.
“Kami rutin melakukan pemangkasan pohon-pohon yang ada di sepanjang ruas jalan, serta penebangan pohon yang berisiko tumbang,” kata Taufiq.
Ia menambahkan bahwa upaya ini bertujuan untuk meminimalisir bahaya yang dapat ditimbulkan oleh pohon tumbang.
Meskipun demikian, dengan hanya 60 petugas yang terbagi dalam 7 tim, DLH Makassar mengaku tidak dapat menempatkan petugas khusus di titik-titik rawan.
“Petugas kami siaga di Posko Pohon Tumbang,” ujar Taufiq.
Sebagai langkah pencegahan, DLH Makassar juga telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama di jalan-jalan yang padat pepohonan.
Daftar jalan yang perlu diwaspadai meliputi beberapa ruas utama di kota, seperti Sultan Alauddin, Mallengkeri, Hertasning, Arie Rate, hingga Perintis Kemerdekaan.
“Untuk keamanan, kami juga mengimbau agar masyarakat menghindari berkendara di jalan-jalan dengan banyak pepohonan, terutama pada cuaca buruk,” tambah Taufiq.
Masyarakat diminta untuk segera melaporkan kejadian pohon tumbang atau situasi darurat lainnya melalui Call Center 112, dan dapat mengikuti informasi lebih lanjut melalui akun media sosial resmi DLH Makassar di @dlh.makassar.
Upaya ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kewaspadaan warga Makassar terhadap bahaya pohon tumbang, sehingga keselamatan bersama dapat lebih terjaga, terutama saat cuaca ekstrem.
Berdasar data pemangkasan, penebangan, dan penanganan pohon tumbang oleh Sub Koordinator Pengelolaan dan Pemeliharaan RTH Bidang Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup Kota Makassar pada tahun 2024.
Sepanjang 2024, DLH Makassar telah mengelola pohon sebanyak 275 pohon tumbang dengan cakupam luas area 0,99 hektar. Dengan jumlah pohon tumbang tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu 97 pohon dengan luas area 0,35 hektar.
Sementara, total pohon yang dipangkas sepanjang tahun adalah 4.489 pohon dengan luas area 16,16 hektar dengan bulan Maret menjadi bulan dengan jumlah pohon yang paling banyak dipangkas (569 pohon), mencakup area 2,05 hektar.
Sepanjang tahun, 554 pohon juga ditebang dengan luas area total 1,99 hektar. Penebangan tertinggi terjadi pada bulan Agustus dengan 82 pohon (luas area 0,30 hektar).
Sepanjang tahun 2024, total pohon yang ditangani (pemangkasan, penebangan, dan pohon tumbang) adalah 5.318 pohon, dengan luas area total 19,14 hektar.